Jadi teringat pada salah satu pertanyaan yang ada di bulletin board fs; apa yang paling kamu sukai dari dirimu? Setelah perenungan yang cukup lama, aku menjawabnya sebagai berikut : cap ekspresif yang melekat di diriku. Kenapa? Karena itulah aku yang sebenarnya. Orang boleh suka dengan penampilan fisik, titel, jumlah saldo di bank, atau apapun itu. Tapi buatku, hanya sikap yang sudah mendarah daging menjadi sifat ini yang aku sukai. Atau paling tidak, taruhlah dia di urutan pertama hahaha...
Aku, emosional sudah pasti. Ekspresif terlebih lagi. Mungkin itu yang kamu baca ya, pada saat kita ada di 2nd kitchen. Hm, bahkan jauh-jauh hari, waktu kita di rumah antasari. Do I look so 'scary'? Hahaha..lucunya kalau inget betapa pemalunya kamu. Dan aku, tidak berubah sedikit pun sampai saat ini. Sempat juga sih, beberapa kali maju mundur, takut kamu menghilang. Dan konsekuensi titik setelah klimaks percintaan pun aku sudah perkirakan. Tapi tetap, aku ya aku. Walau banyak kalimat yang masuk ke telinga, aku tetap aku yang keras kepala, emosional dan ekspresif.
Kemana kamu? Sedang butuh waktu untuk sendiri ya? Atau memang telah mengakhiri? Aku, tetap konsisten dengan apa yang kurasa, dan itu pula yang kutunjukkan. Aku masih ingin membuat mimpi-mimpi bersamamu. Dan maaf, dari dulu aku memang tak kenal kata gengsi. Tidak pernah ada kalah dan menang, yang ada hanya kebahagiaan bersama.
Tidak akan ada penyesalan. Karena aku yakin kita bukanlah angin, yang datang dan pergi tanpa jejak. Menulis ini? Bukan sesuatu yang mudah, akan tetapi sekali lagi aku berlindung di balik kata 'ekspresif'. Aku hanya tidak ingin menyesal. Menghancurkan sesuatu yang indah, untuk hal yang sepele saja.
No comments:
Post a Comment